Dika, Bocah 7 Tahun Penderita Penyakit Langka di Tubuhnya

Friday, March 17, 2017

Dika
Melanjutkan kisah kunjungan saya saat ke Rumah Singgah beberapa hari lalu. Saya bertemu dengan seorang bocah, yang membuat mata hati saya teriris dan tercengang saat melihatnya. Dia adalah Malik Syuhada, bocah usia 7 tahun yang sudah diberikan ujian sulit di umurnya yang masih sangat muda ini.

Malik Syuhada atau Dika berasal dari Dusun Margodadi Kel. Gedung Gumanti Kec. Teugineneng Kab. Pesawaran. Dika merupakan anak dari pasangan Bapak Muin (buruh tani) dan ibu Suminah (ibu rumah tangga) yang saat ini sedang mengalami sakit kronis. Ujian serta kesulitan yang terbilang cukup berat ini rupanya tengah menimpa pasangan Bapak Muin dan Ibu Suminah.

Yangmana, anak dari Bapak Muin dan Ibu Suminah, Dika mengalami kecacatan semenjak dia dilahirkan. Dimana, seluruh kulit tubuhnya mengalami kelainan genetik yang dikenal dalam dunia medis, Harlequin Ichthyosis. Saat ini Dika terdiagnosa mengalami Ichtyosis Lamelar. 


Seluruh kulit tubuh Dika terlihat seperti mengalami luka bakar parah, dengan keadaan mata memerah. Kondisi yang dialami Dika membuat dirinya tidak bisa lagi menjalani hidup secara normal, seperti orang lain pada umumnya. 

Kini, Dika membutuhkan terapi serta perawatan seumur hidupnya. Untung saja, ada beberapa donatur yang rela membagikan rezekinya demi kesembuhan Dika.  Sebut saja salah satunya donatur dari para relawan Komunitas Peduli Generasi, Kitabisa.com, dan Koin Cinta untuk Dika. Meskipun tak banyak, mudah-mudahan bisa membantu perkembangan kesembuhan Dika.

Saat ini adik kami tercinta Dika, tengah dalam proses rawat jalan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusomo, Jakarta Pusat. Sudah hampir dua minggu Dika tinggal di Rumah Singgah, dan hampir satu minggu pula Dika menjalani observasi dan konsul ke beberapa dokter poliklinik di rumah sakit rujukan nasional RSCM. Mulai dari Poli Anak, Poli THT, Poli Kulit, Poli Mata, Poli gizi, serta menjalani tindakan medis untuk menunjang hasil observasi tim dokter yg menangani Dika. 

Selama satu minggu menjalankan observasi dan konsul, ada kabar baik dan buruk terkait keadaan Dika. Yangmana, dokter yang biasa menangani Dika mengatakan kabar baik tentang organ tubuh bagian dalam Dika berfungsi dengan baik, mulai dari pendengaran ataupun lisan. Sedangkan, kabar buruknya adalah mata pada kedua retina milik Dika rusak parah, hingga menyebabkan Dika tidak bisa lagi melihat. Begitulah keadaan saat ini terkait kesehatan dan perkembangan Dika. 

      Malik Syuhada/Dika bersama Keluarga
Kini, Dika dan keluarga tinggal bersama teman-teman lainnya di Rumah Singgah Peduli Generasi, Cikini. Di Rumah Singgah ini, Dika mendapatkan kenyamanan yang jauh lebih baik dalam proses penyembuhannya. Dalam kesehariannya, Dika layaknya bocah pada umumnya. Dika mampu bicara dan miliki keinginan. Hanya saja, yang membedakan Dika dengan lainnya adalah kondisi fisiknya. Meski begitu, Dika adalah seorang bocah cilik yang sangat pintar. 

Di umurnya 7 tahun, Dika memiliki keinginan untuk bisa bersekolah seperti anak-anak pada umumnya.  Tapi apa daya, kondisi Dika yang seperti ini tidak memungkinkan dirinya untuk bisa sekolah seperti teman-teman seumurnya. Kondisi fisik Dika membuat dirinya kehilangan rasa percaya diri. 

Sesekali saat kami mendekati Dika, ia langsung menangis lantaran malu dan tidak percaya diri dengan keadaannya. Anda mungkin penasaran dengan kondisi Dika saat ini. Oleh karena itu,  berikut ini terdapat foto Dika saat saya dan teman-teman melakukan kunjungan.






Contact Person kunjungan:

@komunitaspeduligenerasi
https://kitabisa.com/komunitaspeduli
#Koincintauntukdika
#Peduligenerasi
#Pedulidika

No comments:

Post a Comment